Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa
Posted on Agustus 8, 2012
Nama beliau Munzir bin Fuad bin Abdurahman Al-Musawa dilahirkan
di kota Cianjur,Jawa Barat tepat pada hari Jumat, 23 Februari 1973.
Beliau merupakan Pembina Majelis Rasulullah SAW, Jakarta.
Nasab :
Munzir
bin Fuad bin Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin
Ahmad bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin Sulaiman bin Yaasin
bin Ahmad Almusawa bin Muhammad Muqallaf bin Ahmad bin Abubakar Assakran
bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi
Alghayur bin Muhammad Faqihil Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib
Marbath bin Ali Khali’ Qasim bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin
Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Arrumiy bin Muhammad Annaqibm Ali
Al Uraidhiy bin Jakfar Asshadiq bin Muhammad Albaqir bin ALi Zainal
Abidin bin Husein Dari Fathimah Azahra Putri Rasul saw.
Pendidikan :
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), beliau melanjutkan pendidikan ke
1. Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan
2. Kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta timur
3.
Ilmu Syariah Islam di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur
4. Memperdalam Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf,
mahabbaturrasul
saw, Ilmu dakwah, dan ilmu-ilmu syariah lainnya di Ma’had Darul
Musthafa, Tharim, Yaman ( Pimpinan Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin
Hafidz bin Syech abubakar bin Salim )
Pengalaman berdakwah :
Pengalaman ini ditulis langsung oleh Habib Munzir Al-Musawa.
“Saya
kembali ke Indonesia pada tahun 1998 dan mulai berdakwah dengan
mengunjungi rumah rumah, duduk dan bercengkerama dengan mereka untuk
memberi mereka jalan keluar dalam segala permasalahan.Atas permintaan
mereka maka mulailah saya membuka majlis. Jumlah hadirin sekitar enam
orang, saya terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang
membuat hati pendengar sejuk,
saya
tidak mencampuri urusan politik, dan selalu mengajarkan tujuan utama
kita diciptakan adalah untuk beribadah kpd Allah swt, bukan berarti
harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa bekerja dll, tapi justru
mewarnai semua gerak gerik kita dg kehidupan yang Nabawiy, kalau dia
ahli politik, maka ia ahli politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka
dia konglomerat yang Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang
Nabawiy, petani yang Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila
seluruh lapisan masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga
antara golongan miskin, golongan
kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin persatuan dalam kenabawiyan, inilah Dakwah Nabi Muhammad saw yang hakiki, masing
masing dg kesibukannya tapi hati mereka bergabung dg satu kemuliaan,
inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk membawa rahmat bagi sekalian alam.
Kini majlis taklim saya yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah
berjumlah sekitar tiga ribu hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis
taklim di seputar Jakarta pusat, saya juga sudah membuka majlis di
seputar pulau jawa, yaitu:1. Jawa Barat : Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
2. Jawa tengah : Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,
3. Jawa timur : Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
4. Bali : Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
5. NTB : Mataram Ampenan
Luar Negeri : Singapura, Johor, Kualalumpur.
Namun kini kesemua kunjungan keluar jakarta telah saya cukupkan setahun sekali dengan perintah Guru saya.
Dan
saya pun telah menjadi Narasumber di beberapa stasion TV swasta, yaitu
di Indosiar untuk acara Embun Pagi tayangan 27 menit, di ANTV untuk
acara Mutiara Pagi tayangan 27menit, RCTI, TPI, Trans TV dan La TV.
Saya
membina puluhan majelis di jakarta, yang kesemuanya mendapat giliran
jadwal kunjungan sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid
Almunawar Pancoran jakarta selatan yg diadakan setiap senin malam dan
setiap malam jumat di kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap
malamnya sebulan penuh, namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus
mendesak saya, maka saya terus berusaha memberi kesempatan kunjungan
walaupun dg keterbatasan waktu.
Kisah Karomah
Kisah ini saya ambil dari Mailing list Majelis Rasulullah pemudasuci@yahoo.com
Ketika
ada orang yang iseng bertanya padanya : Wahai habib, bukankah Rasul saw
juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis,
beliau berkata : iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah,
beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun
rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yg masih
berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi
menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya..
Pernah ada seorang
wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin
Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang
menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis dan
berkata : WAHAI MUHAMMAD…! (SAW), maka Habib Munzir berkata : saya
Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata : ENGKAU
MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam. Lalu
ketika Al-habib Umar bin Hafidh (Guru Habib Munzir) datang maka segera
alhabib Abdulqadir almasyhur berkata : Wahai umar inilah Maula Jawa
(Tuan Penguasa Pulau Jawa), maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam
senyum.. (kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama Darul Mustafa)
Lihat
kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan
sampai ke pedalaman Irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yangg sudah
ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yang sudah masuk
islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul SAW selalu hadir di
majelisnya,
Bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi
Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak
lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di
Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah
saw..
Maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah
syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar
benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan
beliau hanya menunduk malu.
Beliau itu masyhur dalam dakwah
syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan
makrifahnya. Bukan orang yang sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan
gaibnya ke khalayak umum
Kisah lain, Ketika orang ramai minta
agar Habib Umar Maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau
tenang-tenang saja dan berkata : Habib Nofel bin Jindan yg akan wafat
dan Habib Umar Maulakhela masih panjang usianya. Benar saja, keesokan
harinya Habib Nofel bin Jindan wafat dan Habib Umar maulakhela sembuh
dan keluar dari opname, itu kisah beberapa tahun yang lalu.
Kisah
lain, Ketika Habib Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan
kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan
Habib Anis maka beliau berkata kepada orang-orang dekatnya, Habib anis
akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan
lagi usia beliau.Benar saja, Habib Anis sembuh dan sebulan kemudian
wafat..
Ketika gunung papandayan bergolak dan sudah
dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dg
santai berangkat kesana sampai ke ujung kawah lalu berdoa dan
melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian
itu adalah 7 tahun yg lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang
disebarkan)
Kisah lain, Ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok
yang terkenal dg sihir dan dukun-dukun jahatnya. Maka selesai Habib
Munzir menghadiri majelis malam itu, keesokan harinya seorang dukun
mendatangi panitia, ia berkata : “Saya ingin jumpa dg tuan guru yang
semalam buat maulid disini..!”, semua masyarakat kaget, karena dia dukun
jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat
ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata : “saya mempunyai 4 Jin
khodam, semalam mereka lenyap lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin jin
khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam,
ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin
jin ku berkata : apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng
Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..!”
Kisah
lain, kejadian serupa di tempat yang sama yaitu Beji Depok seorang
dukun yang mempunyai dua ekor macan jadi jadian yang menjaga rumahnya
malam itu hilang. Ia mencarinya dan menemukan kedua macan jadi-jadian
itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah
Habib munzir Al-Musawa.
demikian pula ketika berapa muridnya
berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago
jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata :
MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian..
maka
saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg
mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah
perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin
ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan
lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar
rumah yg tak bisa masuk kerumah itu..
ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu..
demikian
pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka
berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb
ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali,
maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu
berkata : saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini
semalam..
maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru
yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw
yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya
mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi
atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka,
demikian
pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!,
karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan
bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian
daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang
itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan
ada yg mengganggu pencaci itu,
kemarin beberapa minggu yg lalu di
acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci
itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da’i yg mencacinya sebagai
murtad dan pengikut ahmadiyah..